Senin, 23 Oktober 2023 – 18:10 WIB
Jombang – Air pada saluran sungai di Dusun Rejoso, Desa Ngumpul, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengalami perubahan warna. Diduga perubahan warna air tersebut disebabkan oleh limbah pengolahan pabrik tahu.
Kondisi air yang berubah dan menimbulkan bau tak sedap itu telah dikeluhkan oleh warga sekitar. Budi (38 tahun), warga setempat mengatakan bahwa sebagian warga di sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Rejoso sudah lama mengeluhkan kondisi air yang berubah warna. Ia juga mengaku bahwa air aliran sungai tersebut berbau busuk dan berwarna putih pekat, diduga karena saluran tersebut tercemar limbah.
Budi menyatakan bahwa kondisi saluran ini sudah berlangsung lama dan tidak ada solusi dari pemerintah setempat maupun provinsi untuk mengatasi masalah tersebut. Ia menduga bahwa perubahan warna dan bau air ini disebabkan oleh limbah dari industri pengolahan tahu. Ia juga menegaskan bahwa saat musim penghujan, kondisi saluran air terlihat normal karena debit air yang tinggi membuat limbah juga terbawa aliran sungai. Namun, pada musim kemarau, pencemaran air tersebut sangat terlihat jelas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang, Miftahul Ulum, mengatakan bahwa dari pengamatan yang dilakukan oleh DLH, saluran tersebut banyak mengandung Escherichia coli (E coli). Ulum menambahkan bahwa DLH telah melakukan pemasangan tanaman untuk fitoremediasi pada saluran tersebut sejak akhir tahun lalu.
Fitoremediasi adalah pengurangan zat pencemar dengan cara penanaman tanaman yang mampu mengurai zat pencemar. Cara ini terbukti efektif dalam mengurangi zat pencemar. Namun, saat ini belum bisa dilakukan pemasangan fitoremediasi di bagian hilir saluran karena sedang dilakukan perbaikan dan normalisasi sungai di bagian atasnya.
Halaman Selanjutnya