Dampak Pembatalan Kenaikan UKT oleh Pemerintah Terhadap Tiga Kampus Besar di Surabaya

by -116 Views

Surabaya – Tiga kampus negeri favorit di Kota Surabaya, Jawa Timur, telah memastikan bahwa tidak akan ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa pada tahun 2024 ini. Kenaikan tersebut dibatalkan oleh pemerintah setelah Presiden Jokowi memanggil Mendikbud Nadiem Makarim.

Pembatalan kenaikan UKT dilakukan melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan membatalkan Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SSBPOT) setelah mendapat kritik dari masyarakat.

Tiga kampus di Surabaya yang tidak menaikkan UKT adalah Institut Teknologi 10 Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

“UKT ITS tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan,” kata Rektor ITS Bambang Pramujati dalam keterangannya pada Rabu, 29 Mei 2024.

Dia menjelaskan bahwa sejak tahun 2013/2014, ITS membagi UKT menjadi tujuh kelompok untuk jalur prestasi maupun tes tulis. Besaran UKT berkisar dari Rp 500 ribu hingga Rp 7,5 juta per semester. Sedangkan untuk jalur Mandiri dan Kemitraan, UKT berkisar dari Rp 7,5 juta hingga Rp 12,5 juta per semester.

Pada tahun ajaran 2024/2025, ITS mengubah pengelompokan UKT menjadi 9 kelompok untuk jalur regular. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan akademik dan kondisi finansial mahasiswa.

Di Unair, Direktur Direktorat Keuangan Ardianto menyatakan bahwa kampus juga tidak akan menaikkan UKT pada tahun 2024. Bahkan ada beberapa program studi yang mengalami penurunan UKT. Penentuan biaya UKT di Unair didasarkan pada kemampuan ekonomi orang tua atau penanggung biaya pendidikan mahasiswa.

Sementara itu, Rektor Unesa Nurhasan juga mengungkapkan komitmennya untuk tidak menaikkan UKT bagi mahasiswa. Kampus ini ingin memastikan bahwa putra-putri daerah dengan berbagai kondisi ekonomi dapat mengenyam pendidikan tinggi di Unesa.

Pembatalan kenaikan UKT tidak menjadi masalah bagi Unesa, karena kampus ini memiliki sumber pendapatan lain selain dari UKT. Unesa memiliki unit penghasil pendapatan seperti Airlangga Excecutif Education Center, Rumah Sakit Unair, dan unit-unit lainnya.

Dengan adanya keputusan ini, diharapkan proses perkuliahan di ketiga kampus tersebut dapat berjalan dengan lebih lancar dan tidak membatasi mahasiswa untuk meraih ilmu dan berkontribusi bagi negeri.