Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi, telah memutuskan untuk menghapus program Beasiswa NTB yang telah mengirim banyak pelajar asal provinsi tersebut ke luar negeri untuk menuntut ilmu. Keputusan tersebut diambil karena program tersebut dinilai membebankan anggaran Pemprov NTB. Keputusan ini memicu reaksi dari para penerima beasiswa yang sangat menyayangkan penghapusan program ini. Mereka berharap program beasiswa ini dapat dipertahankan karena telah terbukti efektif dalam mencetak generasi penerus NTB yang diakui di kancah global.
Para alumni penerima beasiswa menegaskan bahwa program ini memberikan dampak yang luar biasa dalam mencetak generasi penerus di provinsi NTB. Mereka juga menyayangkan jika program pendidikan ini ditutup, karena hal ini akan menutup berbagai kesempatan untuk memajukan NTB di masa depan. Mereka juga menyoroti pentingnya relasi antar mahasiswa dari berbagai negara yang menjadi peluang untuk kemajuan daerah masing-masing.
Para penerima beasiswa juga menekankan bahwa program beasiswa bukanlah program instan, melainkan sebuah investasi dalam peningkatan sumber daya manusia NTB. Menurut mereka, kebijakan penghapusan program ini seharusnya dipertimbangkan kembali, mengingat animo masyarakat NTB terhadap beasiswa NTB sudah tinggi.
Keputusan penghapusan program Beasiswa NTB ini juga disesalkan oleh alumni angkatan pertama tujuan Malaysia. Mereka menegaskan bahwa program beasiswa ini memberikan kesempatan bagi pemuda-pemudi NTB yang cerdas namun tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan magister karena terkendala biaya.
Diharapkan Pemprov NTB dapat mempertimbangkan kembali keputusan ini, karena program beasiswa ini telah terbukti efektif dalam mencetak generasi penerus NTB yang terampil dan berkualitas.
