Kamis, 4 Januari 2024 – 17:45 WIB
VIVA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan 11 panelis yang akan menjadi bagian dari debat (calon presiden) capres ketiga 2024 pada Minggu, 7 Januari 2024. Panelis-panelis ini dipilih dengan cermat, memiliki latar belakang yang beragam, termasuk dari kalangan dari eks Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) hingga guru besar.
Dalam debat ketiga tersebut, tiga capres, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo akan bersaing dan membahas tema-tema penting seperti Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.
Salah satu panelis yang dipilih adalah Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata. Lalu, siapakah sosoknya? Mari kita lihat profilnya untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang kehadiran panelis ini dalam debat capres ketiga.
Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata adalah seorang guru besar yang ahli di bidang keamanan global di Universitas Padjadjaran (Unpad). Selain itu, ia juga menjadi pengajar di Universitas Pertahanan sejak Januari 2011 hingga sekarang.
Saat ini, Widya Setiabudi juga memegang tanggung jawab sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) di Universitas Padjadjaran untuk periode kedua.
Meskipun perannya sebagai dekan FISIP menunjukkan fokusnya pada dunia sosial dan politik, Widya Setiabudi tidak hanya membatasi diri di bidang tersebut, tetapi juga menggeluti dunia keamanan. Spesifiknya, bidang keahliannya terletak pada studi keamanan global (global security). Studi ini merupakan bagian dari disiplin hubungan internasional yang membahas berbagai aspek keamanan di tingkat global.
Widya Setiabudi memiliki latar belakang pendidikan yang luar biasa. Ia pernah kuliah di program S-1 Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran dan sekaligus di Fakultas Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB). Meskipun menghadapi kesulitan dalam mengatur waktu antara dua studi tersebut, ia berhasil menyelesaikannya dengan hasil yang memuaskan.
Hal yang serupa terjadi ketika Widya menjalani studi doktoral di Ilmu Pemerintahan Unpad. Pada saat yang hampir bersamaan, ia juga mengambil program magister di bidang Strategi Pertahanan Semesta di Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan).
